CASEY SEKOLAH

Akhirnya Casey dapat sekolah yang menurut bunda dan ayah cocok untuk perkembangan Casey. Reaksi pertama waktu antar Casey ke “sekolah”, Casey senang, bisa liat pak Tani, main di sawah, bermain bersama teman, guru yang hangat dan ramah. Bu guru tak pernah melarang anak untuk berekspresi. Respon yang sama juga bunda rasakan. Waw..keren, anaknya aktif dan energik, banyak bermain, tidak banyak intervensi, guru ramah dan selalu tersenyum, dan yang paling menarik adalah ada anak yang membawa buku Thomas and his friends dan memberikan kepada guru. Buku tersebut kemudian minta dibacakan oleh guru. Beberapa teman termasuk anak saya juga ikut mendengarkan. Ada anak yang duduk di meja karena ingin melihat buku tersebut. Guru tidak melarang ekspresi anak tersebut dan justru malah menghargai reaksi anak yang punya rasa ingin tahu dengan berbagai cara. Bunda setuju jika Casey bermain disana, nuansa anak dan berpusat pada anak. Materi untuk anak tidak terlalu banyak, semua bermain dan muncul dari anak. Ketika ayah juga melihat sekolah tersebut ayah langsung bilang “udah Bunda, Casey disini aja, banyak bermain, pola pikir guru juga terbuka, banyak menggunakan motorik, dan tidak terlalu banyak aturan/intervensi”. Yah..syukurlah..akhirnya Casey dapat sekolah yang menurut kami sebagai orang tua paling baik untuk memfasilitasi perkembangan alami Casey. Kami berharap Casey bisa menjadi anak yang berkembang sesuai dengan keunikannya bukan karena harapan guru ini dan itu. Yang membuat ayah terkesan adalah waktu itu Casey jam makan bersama. Guru bertanya pada ayah, “casey kalo makan pake tangan apa pak?”. Ayah lalu menjawab “pake dua-duanya, tangan kanan dan kiri”. Bu guru lalu bilang “oiya ya..bisa dua-duanya”. Bu guru hanya tersenyum melihat Casey makan. Itulah keterbukaan atas perbedaan yang sangat kami sukai dari sekolah itu. Semoga Casey menemukan tempat yang tepat untuk mengembangkan diri. AminImage

Leave a comment